Thursday 9 June 2011

SI MANJA

hai pohon, selamat pagi
menyenangkan menyentuh kulitmu, mencumbumu sepagi ini
sensasinya merasuk meresap ke dalam tubuhku
sampai ke hati dan otakku
memerintahkan bibir tebalku ini untuk tersenyum begitu lebar
bagaimana kabarmu hari ini?
sungguh ingin aku mendengar jawabmu
tapi kau ini sangat manja
membiarkanku mencari sendiri jawabannya
membiarkanku menyentuhmu, mengulitimu, bahkan memotongmu
memperlakukanmu sangat kasar
inginkah kau dipeluk seperti ini?
dengan kebisuan katamu,menunjukkan
kau sebenarnya tak membutuhkanku
aku nampak buruk dengan memaksamu
terus-menerus memenuhi keinginanku
ingin sekali aku tahu pendapatmu
tentang rupa anakmu yang sama denganmu
cemburukah engkau?
Atau relakah engkau memberikan benihmu untuk kuberikan pada
pejantan yang tak pernah kau kenal?
Kami, akan langsung menjerit
tapi kau sangat manja
membiarkan kami mencari sendiri jawabnya

-10 Mei 2011-

BEBAS TAK LEPAS

Sakitkah kau saat menabrak bebatuan?
Terlukakah kau saat tergores tanah dan pasir?
Atau sempatkah kau mengeluh pada liku-liku bumi
Yang nampaknya memusingkan itu?
Tidak mengapa, kau jawab
Ketika titik hujan menjelma deras
Sungguh menyenangkan berlari menuju muara
Ketika akhirnya deras bertemu riak
Menderas
Menderu
Bening jadi coklat keruh nan mengerikan
Peluh-peluh menjelma asin nan membebaskan
Sempit pun seketika menjadi luas tak terbatas
Sakit dan luka pun tiada terasa
Terganti alir tenang berselimut gelombang
Liku-liku menjelma liuk-liuk indah
Tak selamanya, karena suatu waktu
Kami pun akan kembali menabrak batu dan tergores pasir
Untuk sampai di kebebasan ini