Wednesday 8 November 2017

THE POSTCARD BEGIN

first coming from Germany

Tahun lalu, berpanas-panas, kami berboncengan menuju kantor pos terdekat dengan semangat yang besar untuk belajar mengirimkan kartu pos pertama kami dan pulang dengan harapan yang tinggi akan segera datang balasan dari si penerima.
Yup, kira-kira begitulah cerita siang itu bersama adik-adik @tamanbacalebah.

Lalu tibalah suatu hari ketika seorang kawan mengajak berkirim surat. Kids zaman jigeum mungkin akan bilang gini, “Hello, jaman gini nulis surat terus dikirim pakai perangko?”. Hey, jangan salah, fashion trend aja muter-muter terus. Mentok di 2000-an, balik lagi ke 90-an, 80-an, 70-an, bahkan zaman purba. Iya nggak?

Long story short, tidak ingin menyia-nyiakan hasil belajar siang itu, akhirnya saya coba mengirim kartu pos ke kawan itu dan sekalian juga ke adik (yang udah bisa dipastikan akan malas membalas lewat pos juga, dia bilang mau balas lewat WA aja). Keduanya sama-sama di Jawa Barat. Tapi sampai hari ini, surat adikku saja yang telah sampai. Nanti kukirim lagi ya sist.. hehe. Mungkin kartu pos yang tipis dan murah itu keselip. I’m so sorry.

Ya, walaupun yang ngajak malah belum dapat kiriman, tapi jasanya tidak akan pernah kulupakan. Haha. Eh, iya, beneran, sebab karena awalan tak sengaja itulah akhirnya di kemudian hari saya bergabung dengan postcrossing.com dan mulai sering-sering beli perangko dan kirim kartu pos. Bukan lokal, tapi internationally! Biasa aja yah? Well, whatever.

Belum ada 2 bulan sejak saya mengirim kartu pos pertama ke luar negeri. Awalnya? Hmm, jangan ditanya, excited, pake banget. Mulai dari cari-cari penjual kartu pos (saya beli di @kotak.pos, cek aja IG nya), bingung gimana cara beli perangko (maklum ya, nggak pernah seumur-umur) dan harus beli berapa supaya sampai tujuan, dan belum lagi buka-buka kamus buat nulis pesannya. Tapi, hey, saya suka memikirkan betapa serunya mendapat kiriman tak terduga dari orang asing di antah-berantah yang tak pernah berjumpa.

Kata orang kan, kalau nggak salah denger, kita harus bermimpi setinggi-tingginya. Sebab kalau pun harus jatuh, masih ada kemungkinan nyangkut di pohon yang at least masih lebih tinggi dari genteng rumah. So, walaupun belum pernah nih orangnya ke luar negeri, minimal tulisan tangan saya sudah jalan-jalan jauh.

Sementara ini tulisan saya sudah pernah dibaca secara langsung di Amerika, Rusia, dan Republik Ceko. Yang lain masih dalam perjalanan ke Cina, Polandia, dan Jerman. Yeay! Terima kasih sudah sudi menerima dan menyimpan obrolan tidak penting itu. Oh ya, dan hurray! Satu kartu pos dari Jerman telah sampai ke rumah. Danke! Terima kasih sudah meluangkan waktu memilih dan membeli kartu pos dan perangko, lalu menuliskan pesan singkat itu dan harus gerak ke kantor pos untuk mengirimkannya. Terima kasih juga Pak Pos yang mau gerak mengantar sepotong kertas ini hingga sampai dengan selamat ke rumah saya.

Mari menabung.. eh salah, mari saling menyapa and encouraging one another.

ps: saya kirim kartu pos (yang sudah sampai) ke Amerika pake perangko 10000, rusia dan republik ceko 7000 


#antimager #ayolulustruskerja #talkingtomyself