Thursday 28 December 2017

CAN WE TALK?

말은 사람의 입에서 태어났다가 사람의 귀에서 죽는다. 
하지만 어떤 말들은 죽지 않고 사람의 마음속으로 들어가 살아 남는다.
( 운다고 달라지는 일은 아무것도 없겠지만 by 박준 )

When listening to someone:

1.       Yes or no. We have to be clear whether we would listen to what other people will say. Ketika seseorang memutuskan untuk mengatakan sesuatu kepada kita, pastilah ia berharap agar didengarkan. Maka jika kita memang benar-benar sedang tidak ingin mendengarkan, katakan saja tidak. Ketika dirasa pembicaraan ini penting, maka… (perhatikan langkah berikutnya).

2.      Pay attention. Listen not only with ears but with all part of our body. Saya yakin kalau semua orang pasti senang jika lawan bicaranya memperhatikan dengan baik saat ia sedang berbicara. Berikan perhatian kita sepenuhnya dengan tidak melakukan hal lain saat mendengarkan seseorang berbicara seperti sibuk dengan ponsel atau pekerjaan lainnya. Jika perlu tatap matanya (paling tidak, kita tidak sedang melakukan hal lain). Hal tersebut juga sebagai bentuk menghargai orang lain.

3.       Just listen until we need to talk. Mendengarkan bukan pekerjaan yang mudah sebab terkadang seringkali ketika lawan bicara belum selesai menyampaikan pendapat, kita sudah terburu-buru ingin menunjukkan bahwa kita memahami masalah yang dibicarakan dan ingin segera menyampaikan pendapat kita. Jangan sampai kita menyela lawan bicara, baik itu dengan kata-kata atau perubahan ekspresi wajah yang tiba-tiba (terutama ekspresi tidak sependapat atau yang menunjukkan sikap meremehkan), tunggulah hingga dia meminta pendapat kita.

When talking to someone :

1.       No one can actually make us sad or happy. Jangan memulai suatu pembicaraan dengan anggapan bahwa semua orang akan memahami kita, tapi niatkan untuk melihat masalah dari sudut pandang lain. Jadi kalaupun orang tak sependapat dengan kita, tidak akan mudah timbul pertengkaran. Kita juga jadi tahu mana yang sependapat dan tidak dengan kita.

2.      A conversation between two people is not about you tell them, it’s about we try to understand each other. Berbicara dengan orang lain bukan untuk menonjolkan pendapat kita, tapi untuk mencoba saling memahami.

3.       A good conversation is talking about the matter itself, not about you nor about me. Sebaiknya tetap berfokus pada hal paling penting, yaitu permasalahan yang sedang dibicarakan. Tidak melebar pada pribadi yang membicarakan atau dibicarakan. Takutnya akan menjadi ghibah atau fitnah.

4.      Don’t forget to say “thank you” when we find something amusing or make us happy and “sorry” when we think the other party seems uncomfortable or we think would be so. Tolong, terima kasih, dan maaf adalah tiga kata ajaib yang tetap penting disampaikan dalam percakapan jika dibutuhkan untuk menjaga rasa nyaman. Tidak perlu gengsi atau sungkan bahkan merasa tidak perlu. Sebab dalam sebuah percakapan, hanya dengan berbicaralah kita bisa saling memahami maksud satu sama lain.


5.    Just be honest with what we are feeling and thinking about, especially when we feel comfortable enough. Sebuah percakapan atau pembicaraan tidak selalu ingin mencapai hasil sepakat. Maka santai saja kalau pendapat kita berbeda. Tidak perlu memaksakan orang lain untuk menjadi sama atau sebaliknya kita tidak mudah mengiyakan pendapat orang lain. Belajar untuk teguh pendirian tetapi tidak kaku dan tetap mendengarkan serta menelaah pendapat orang lain.