Waaa…
a lot has happened in my life… now is time to share it with you again…
Long
story short (next writing material) I
have finished my school life for now.
Going back to society and moving on.
Materi
pertama dalam “comeback” saya kali
ini adalah seputar update terbaru
dari dunia persilatan postcrossing
yang saya jalani beberapa bulan ini. Hmm.. memang belum banyak yang saya kirim
dan terima. Sejauh ini ada 8 kartu pos terkirim dan diterima dengan selamat
oleh sahabat pena nun jauh di sana. Ada juga 1 yang keselip entah di mana dan
tak pernah sampai. Sementara ini Pak Pos
sudah cukup sering berkunjung ke rumah mengantarkan 12 kartu pos dari berbagai
belahan dunia. Wohooo... Pengen deh besok kalau ada yang antar lagi bisa ketemu
Pak Pos secara langsung terus bilang “makasih, Pak”. J
Karena biasanya selalu diselipkan di bawah pintu.
Jadi
guys, saya gabung di postcrossing.com dan anggota terbanyak yang aktif berasal
dari Amerika, Rusia, Jerman, dan Taiwan. Nah, gegara (bahasa Kirana yang mulai populer
di kalangan sendiri) itu kebanyakan saya kirim ke dan terima dari ketiga tempat
itu. But sure, so far seru deh bisa
baca pesan-pesan dari tempat yang jauh. Beberapa cerita tentang hobi dan
minatnya, terus yang lain nulis tentang tempat-tempat seru dan bersejarah di
negara mereka. Kalau aku sih kemarin nulis kegiatan sehari-hari dan hobi. Oh
ya, sebelum sidang skripsi saya minta didoain juga biar lancar. Haha. Apa aja
yang waktu nulis lagi di pikiran ya itu yang saya tulis. Kegiatan ini juga
bikin inget si Christopher Johnson McCandless. Dia kan sering berkirim postcard ke sahabatnya
Wayne. Well, I may have no courage to
travel like him, but no reason to not to connect to the world. Oh ya, dalam
film “Loving Vincent”, Vincent van Gogh juga diceritakan suka kirim postcard dan surat ke saudara
laki-lakinya, Theo. See, selembar
kartu pos yang hendak dikirim Armand Roulin menuntunnya ke perjalanan menemukan
kisah hidup Vincent dan Theo van Gogh yang ternyata… menarik (baca sendiri ya
kisah mereka, kalau sempat dan nemu filmnya, tonton deh, sukaaa).
Sejauh ini saya paling suka kartu pos bertema sejarah
dan seni seperti 5 kartu pos dari 5 negara berbeda berikut.
Sewaktu ke Togamas
Yogyakarta saya menemukan kebahagiaan selain buku dan ia berbentuk kartu pos unik
dan menggemaskan berikut. Kartu pos produksi Tukartu Postcard ini bertema
budaya Indonesia dengan penjelasan berbahasa Inggris di halaman untuk menulis
pesan. Membantu banget pas bingung mau tulis pesan apa. Tinggal tulis alamat
tujuan, tempel perangko, kirim deh. Desainnya itu lho… gemazzz….
Last
but not least, waktu beberes barang-barang nemu kartu
pos dari sepupu sewaktu dia sekolah di Mesir. Yeaaay… betapa bahagianya… punya
banyak teman, betapa senangnya.. (eh lha malah nyanyi.. haha). Oke, jadi di
dalam amplop ada surat dan 2 kartu pos masih utuh yang dikirim tahun 2005.
Suratnya cerita tentang gimana cara naik haji kalau berangkat dari Mesir. Kalau
membaca isi surat ini kayaknya sih sebelumnya saya kirim surat dulu dan tanya
perihal perjalanan haji ini. Semacam surat balasan gitu. Haha. Udah lupa,
ternyata kehidupan surat-menyurat saya sudah dimulai sejak cukup lama.
Ojeh (ikut-ikutan bahasa
Hobri “Sirkus Pohon-Andrea Hirata”) segitu dulu cerita-ceritanya… Happy
Postcrossing!
#connectingtotheworld
#talkingtopeople
#globalcitizen