Thursday 27 September 2018

"I AM SARAHZA"

pic: gramedia.com

Penulis               : Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra
Genre                  : Novel/Family
Penerbit            : Republika
Tahun terbit    : Cetakan ke-3, Juli 2018
Tebal                    : 370 halaman

Saya suka membaca buku, meskipun sering kali lupa kalau saya suka. Lha! Ya, begitulah.

Menurut saya, penulis dan penikmat buku itu orang yang keren dan kalau satu frekuensi bisa jadi teman ngobrol yang asyik. Sama halnya dengan buku, bahagia pakai banget kalau ketemu dengan bahan bacaan yang sefrekuensi alias seiman. Daan.. saya akhirnya membeli dan membaca buku ungu ini. Secara resmi, setelah tuntas membacanya ba’da shubuh tadi, saya nyatakan buku I AM SARAHZA karya Mbak Hanum bersama suaminya Mr. Rangga ini jadi salah satu buku favorit saya. Terima kasih Mbak dan Mas, sang pejuang tangguh, yang telah membagi kisah supernya. Sekali lagi, saya bersyukur dilahirkan sebagai seorang perempuan dari ibuk dan ayah yang hebat.

Buku ini bukan untuk dibaca perempuan atau ibu-ibu saja tapi cocok dibaca orang tua, anak, calon orang tua, perempuan, laki-laki, istri, dan juga suami. Serius! Karena kalau menurut saya, buku ini tidak hanya berkisah tentang perjuangan mendapatkan keturunan tetapi perjuangan sebuah keluarga agar tetap kembali lurus berjalan di jalan Allah baik dalam keadaan sedih maupun senang. Bagaimana caranya? coba baca sendiri deh, hehe… tapi aku bocorin sedikit nih kutipan nasihat dari Pak Amien Rais agar hidup tetap tenang dan bahagia:
1.        Satu, jaga shalatmu. Shalat itu dibilang tiang agama, tapi juga tiang hidup seseorang.
2.    Dua, Al-Quran itu dibaca dan diresapi, jangan hanya dijadikan pajangan rak. Dibaca nyaring  agar aura rumahmu terkena pesonanya…
3.       Tiga, gunakan waktu luang bahkan ketika kamu melamun dengan zikir.
4.      Empat, sebagaimana zikir, sedekah itu melegakan hati.

Selama membaca buku ini, terutama bab-bab terakhir isinya terharu pengen nangis.. Tapi karena kemarin baca pas di dalam kereta yang penuh penumpang jadinya harus menahan biar nggak nangis beneran. Terus salah juga sebenarnya baca buku ini dalam perjalanan karena bawaannya pengen cepat pulang terus nowel-nowel pipi ibuk. Wkwk. Salut dengan Mbak Hanum dan Mr. Rangga yang dengan piawai memilih dan merangkai kata-kata sehingga kisahnya mudah dibaca dan nilai-nilai hikmahnya bisa masuk ke hati pembaca (terutama saya). Mengingatkan kembali bahwa tugas manusia adalah bersabar dalam usaha terbaiknya.

Apapun yang sedang kawan-kawan perjuangkan, jangan menyerah, jangan pernah putus asa dari rahmat Allah.


Karena, semua dari kita adalah Sarahza! (Hanum Almahendra, 2018)

Saturday 22 September 2018

WHAT WILL YOU DO?


Suatu hari kamu dan adikmu berjalan-jalan lalu menemukan sebuah arloji. Adikmu menekan salah satu tombol pada arloji itu dan kalian berdua hilang. Ternyata kalian ada di jaman dinosaurus dan di situ banyak terdapat dinosaurus.
Apa yang kalian lakukan sekarang?
_________________________________________________________________________________



Okay, akhirnya ada mood balik ke blog.
Maafkan tertunda lama mau upload yang satu ini (nggak ada yang nunggu juga sih, haha).

Siapa yang udah nonton Jumanji? Btw, karena nonton Jumanji: Welcome to the Jungle, ku jadi suka akting Dwayne Johnson. Kalau Jack Black? Jangan ditanya, he is always hilarious.

Apa hubungan curhatan Jumanji dengan post ini? Karena post ini isinya file game jaman cilikku dulu yang serunya ngalahin Jumanji. Serius? Iya, soalnya kan ku nggak pernah main Jumanji, jadi sudah tentu kalau game ini lebih seru. Haha.

So, here we go..

Pastikan kalian mengikuti petunjuk berikut satu-persatu…

p.s: peraturan no. 3 nggak boleh dilanggar atau kalian akan hilang.

hilang serunya... hihi

1. download dan buka file ini --> JAM
2. baca halaman pertama dengan seksama
3. pastikan tidak membuka halaman lainnya sebelum kalian menentukan pilihan halaman berapa yang akan dibuka selanjutnya
4. untuk membuka halaman berikutnya, langsung klik pada angka halaman pilihan kalian, seperti ini..




5. selamat mencoba, semoga kalian memilih dengan tepat dan bisa kembali pulang ke rumah!

Friday 13 April 2018

THE POSTCARD (2)

Waaa… a lot has happened in my life… now is time to share it with you again…
Long story short (next writing material) I have finished my school life for now.
Going back to society and moving on.

Materi pertama dalam “comeback” saya kali ini adalah seputar update terbaru dari dunia persilatan postcrossing yang saya jalani beberapa bulan ini. Hmm.. memang belum banyak yang saya kirim dan terima. Sejauh ini ada 8 kartu pos terkirim dan diterima dengan selamat oleh sahabat pena nun jauh di sana. Ada juga 1 yang keselip entah di mana dan tak pernah sampai. Sementara ini  Pak Pos sudah cukup sering berkunjung ke rumah mengantarkan 12 kartu pos dari berbagai belahan dunia. Wohooo... Pengen deh besok kalau ada yang antar lagi bisa ketemu Pak Pos secara langsung terus bilang “makasih, Pak”. J Karena biasanya selalu diselipkan di bawah pintu.


Jadi guys, saya gabung di postcrossing.com dan anggota terbanyak yang aktif berasal dari Amerika, Rusia, Jerman, dan Taiwan. Nah, gegara (bahasa Kirana yang mulai populer di kalangan sendiri) itu kebanyakan saya kirim ke dan terima dari ketiga tempat itu. But sure, so far seru deh bisa baca pesan-pesan dari tempat yang jauh. Beberapa cerita tentang hobi dan minatnya, terus yang lain nulis tentang tempat-tempat seru dan bersejarah di negara mereka. Kalau aku sih kemarin nulis kegiatan sehari-hari dan hobi. Oh ya, sebelum sidang skripsi saya minta didoain juga biar lancar. Haha. Apa aja yang waktu nulis lagi di pikiran ya itu yang saya tulis. Kegiatan ini juga bikin inget si Christopher Johnson McCandless. Dia kan sering berkirim postcard ke sahabatnya Wayne. Well, I may have no courage to travel like him, but no reason to not to connect to the world. Oh ya, dalam film “Loving Vincent”, Vincent van Gogh juga diceritakan suka kirim postcard dan surat ke saudara laki-lakinya, Theo. See, selembar kartu pos yang hendak dikirim Armand Roulin menuntunnya ke perjalanan menemukan kisah hidup Vincent dan Theo van Gogh yang ternyata… menarik (baca sendiri ya kisah mereka, kalau sempat dan nemu filmnya, tonton deh, sukaaa).



Sejauh ini saya paling suka kartu pos bertema sejarah dan seni seperti 5 kartu pos dari 5 negara berbeda berikut.



Sewaktu ke Togamas Yogyakarta saya menemukan kebahagiaan selain buku dan ia berbentuk kartu pos unik dan menggemaskan berikut. Kartu pos produksi Tukartu Postcard ini bertema budaya Indonesia dengan penjelasan berbahasa Inggris di halaman untuk menulis pesan. Membantu banget pas bingung mau tulis pesan apa. Tinggal tulis alamat tujuan, tempel perangko, kirim deh. Desainnya itu lho… gemazzz….



Last but not least, waktu beberes barang-barang nemu kartu pos dari sepupu sewaktu dia sekolah di Mesir. Yeaaay… betapa bahagianya… punya banyak teman, betapa senangnya.. (eh lha malah nyanyi.. haha). Oke, jadi di dalam amplop ada surat dan 2 kartu pos masih utuh yang dikirim tahun 2005. Suratnya cerita tentang gimana cara naik haji kalau berangkat dari Mesir. Kalau membaca isi surat ini kayaknya sih sebelumnya saya kirim surat dulu dan tanya perihal perjalanan haji ini. Semacam surat balasan gitu. Haha. Udah lupa, ternyata kehidupan surat-menyurat saya sudah dimulai sejak cukup lama.



Ojeh (ikut-ikutan bahasa Hobri “Sirkus Pohon-Andrea Hirata”) segitu dulu cerita-ceritanya… Happy Postcrossing!

#connectingtotheworld
#talkingtopeople
#globalcitizen