Tuesday 18 October 2016

"PRIBADI HEBAT"

picture source: http://gemainsani.co.id/index.php/web/semua_produkgip/224


Penulis
Prof. Dr. Hamka (Haji Abdul Malik Karim Amrullah)
Genre
Motivasi
Penerbit
Gema Insani
Tahun terbit
2015
Tebal
178 halaman

Hal pertama yang membuat saya tertarik dengan buku ini adalah kutipan di sampul belakang, “Dengan apa kita membuat orang menjadi tertarik?”

Saya jarang sekali membaca buku yang sengaja dilabeli buku motivasi. Saya lebih suka membaca biografi orang-orang keren dan belajar dari pengalaman mereka. Tetapi saya akui bahwa membaca karya ini adalah sebuah takdir indah yang berawal dari tugas di kelompok belajar. Sudah terpikir akan membahas buku Buya Hamka tetapi bingung juga mau buku yang mana. Karya beliau yang pernah saya baca sangat sedikit, antaranya, secuil Tafsir Al-Azhar dan di Bawah Lindungan Ka’bah. Akhirnya, malam itu saya bertandang ke kamar sebelah dan menemukan buku ini. Pribadi Hebat. Saya percaya ini bukan kebetulan. J

Buku ini terbit pertama kali dengan judul Pribadi pada tahun 1950 dan cetakan ke-sembilannya dicapai tahun 1974. Meskipun ditulis lebih dari 65 tahun lalu, tujuan dan isi buku yang ingin beliau sampaikan masih sangat relevan karena menyangkut pembicaraan tentang diri pribadi. Saya pikir karya ini adalah sebuah nasihat yang sangat dibutuhkan generasi ke generasi.

Terbaca dengan jelas dalam pendahuluan bahwa Buya Hamka mengharapkan manusia suatu bangsa, khususnya bangsa Indonesia agar dapat menjadi pribadi-pribadi hebat yang akhirnya membentuk suatu bangsa yang hebat pula. “Kemajuan pribadi suatu bangsa dan kemerdekaannya tidak akan tercapai jika belum ada kemajuan dan kemerdekaan pribadi individu”.

Buku ini memberikan penerangan atas pertanyaan, mengapa ada manusia yang bisa melakukan lebih dan menjadi istimewa untuk diperbincangkan terlepas ia orang terkenal atau kalangan biasa. Secara runtut dan tidak terasa menggurui, Hamka menuntun pembaca untuk menemukan kekuatan dalam pribadinya agar menjadi individu yang lebih baik melalui penjelasan yang tidak membosankan dari satu bab ke bab berikutnya. Kita bisa menemukan ulasan dan nasihat beliau tentang faktor apa saja yang memunculkan pribadi, bagaimana menguatkan pribadi, dan hal-hal yang dapat melemahkannya.

Buku yang tidak tebal ini terbagi menjadi 10 bab. Dengan kalimat-kalimat yang menggairahkan, Hamka membuka dengan menjelaskan apa itu pribadi. Manusia tidaklah sempurna, pastilah punya kekurangan, tetapi pribadi seperti apa yang tumbuh atau seharusnya kita tumbuhkan dalam diri kita? Janganlah sampai menjadi pribadi yang kedatangannya tidak menggenapkan dan kepergiannya tidak mengganjilkan (hal 4). Pada bab-bab berikutnya, Hamka banyak menyisipkan contoh tokoh-tokoh dunia yang memiliki daya tarik dalam kepribadiannya, baik tokoh islam, negarawan, hingga penyair, dalam dan luar negeri. Nampak di sini bahwa beliau sangat luas wawasannya dan berpikiran terbuka.

Dari segi cetakan, menurut saya cukup bagus. Tulisannya enak dibaca dan ada highlight kutipan-kutipan penting. Satu hal yang mengganggu meskipun tidak banyak adalah keterangan beberapa istilah atau nama asing tidak ditulis di catatan kaki melainkan diletakkan di endnotes. Jadi harus membolak-balik halaman saat membaca. Kemudian ada juga beberapa kesalahan ketikan.

Demikian kesan saya terhadap buku ini. Berikut saya lampirkan kutipan-kutipan favorit saya dari buku ini.

Halaman
Kutipan
3
Orang Arab berkata, “Apabila sesuatu telah sempurna, jelaslah kekurangannya.”
4
Kedatangannya tidak menggenapkan dan kepergiannya tidak mengganjilkan.
15
Berapa lama perjalanan dari masyrik ke maghrib?
Ali : sehari bagi matahari
Berapa ribu tahun perjalanan dari bumi ke langit, pulang pergi?
Ali : hanya satu detik saja bagi doa yang mustajab
28
Keberanian adalah menunjukkan kesanggupan manusia menempuh hidup, mudah atau sukar.
35
Lukman Hakim mengatakan, tidaklah dapat kita mengenal seseorang melainkan pada tiga waktu:
1.       Tidak dapat diketahui adakah seseorang itu pemaaf melainkan ketika ia marah.
2.       Tidak dapat dikenal orang yang berani melainkan pada waktu berjuang.
3.      Tidak dapat dikenal sahabat melainkan pada waktu susah.
38
Kurang cerdas dapat diperbaiki dengan belajar. Kurang cakap dapat dihilangkan dengan pengalaman. Namun, tidak jujur, itu sulit diperbaiki. –Bung Hatta-
41
Lahir, menangis, meninggal.
45
Yang sangat diperlukan adalah bekerja agar orang lain dapat menentukan tempat kita.
110
Bacon mengatakan, “Nyalangkanlah mata waktu berjalan karena di tengah jalan pasti akan bertemu dengan kesempatan. Adapun kesempatan itu sendiri buta. Peganglah dia kuat-kuat. Karena datangnya tidak member tahu, perginya pun tidak pula.”
139
Ketika memukul, hendaklah memukul sampai hancur.
Ketika bertahan, hendaklah menahan pukulan walaupun betapa hebat datangnya.
Siapa yang lebih dulu berhenti, itulah yang kalah.
146
Pujian tidak mengenyangkan perut, celaan tidak membunuh.
155
Yang melemahkan semangat ada dua perkara yaitu prasangka dan hati busuk.
Campurilah masyarakat dan berdiri di tengahnya. Jangan menerawang langit seorang diri.

Ini buku keren… J

No comments:

Post a Comment