Monday 23 January 2017

RANU KUMBOLO ?

Baru beberapa hari yang lalu di Journey to the East gue, haha gue...  oke saya, saya bilang pengen at least bisa sampai ke Ranu Kumbolo. Dan… apa yang terjadi? Well, 31 Desember 2016, I was actually here…

video by Ana J.

Haha. Yup, itu dia. No spoiler :)
Bagus kan? Selangkah lagi lah.. pasti bisa. Nothing is impossible.

Friday 20 January 2017

FAMILY TRIP: JOURNEY TO THE EAST

Apa kabar?
Duh, lagi demam vlog nih… bahaya!

Sebelumnya, mohon maaf karena gagal upload jurnal di pekan lalu karena sibuk ngurus ini dan itu sebelum akhirnya pulang kampung lagi tanggal 13. Tepat di hari Jumat. Daan.. lima jam setelah sampai rumah, saya sudah harus berangkat lagi untuk menempuh perjalanan ke timur dalam satu rombongan dengan komposisi: ayah, ibu, dan dua orang anak.

Setelah sekian bulan adekku yang paling cool sedunia merantau ke Barat, alhamdulillah bulan ini libur kuliah dan bisa pulang. Semakin jarang kumpul begini. Pernah juga suatu saat kami berempat berada di empat kota berbeda. Saya ngampus di Jogja, adek ngampus di Jakarta, Ibu jalan ke Bali, dan Ayah jaga rumah di Kediri. So.. begitu kumpul, jalan deh kita…

Kemana saja?
  1. Kami berhasil berangkat dengan gembira dan bensin yang cukup (ini penting).
  2. Lewat Waduk Lahor, Selorejo.
  3. Ngintip puncak Semeru (Tuhan izinkan saya minimal sampai ke Ranu Kumbolo suatu hari nanti. Amin).
  4. Mampir di Jembatan Gladak Perak, Piket Nol, yang konon jadi tempat buang mayat korban G30S/PKI.
  5. Makan gorengan.
  6. Lewat alun-alun Lumajang.
  7. Balapan mobil di Malang.
  8. Makan roti kedaluwarsa di Coban Rondo dan masih bisa pulang dengan selamat dan sehat wal afiat.
  9. Minum susu dari Koperasi Susu Sae, Pujon.

Nah, mana buktinya?
Ini dia (klik gambar berikut) hasil belajar take video pakai kamera pinjaman dari kakak sepupu dan edit sendiri pakai laptop adek. Belajar tidak harus mahal, yang harus ada adalah niat yang kuat. Haha. 

Sorry for the video quality.. masih amatiran J


Okeh, that’s it. Selebihnya… saya ingin berterimakasih kepada “pohon-pohon” di luar sana yang masih setia berdiri tegak menungguku hingga bisa berjalan melintas dengan langkah tegap. Lalu mengizinkan saya sesekali berlindung di bawahnya dari terik matahari atau basah air hujan (tapi hati-hati, kalau hujan lebat bisa kesamber petir J)

_family is where life begins and love never ends_

Friday 6 January 2017

KEMEJA FAVORIT

Apa kabar?

Sewaktu menulis ini saya pakai jaket denim kebesaran (dalam arti sebenarnya) punya Ibu. Memakai baju-baju lungsuran* tidak masalah bagi saya. Karena eh karena, selain baju itu punya nilai sejarah, ini juga semacam mix and match challenge. Apalagi seminggu ini lebih suka keluar pakai sepatu kets (baru, hehe). Cocok lah, my new shoes and my old denim, plus listening to The Beginning by One Ok Rock.

Vlog pertama bareng kelinci bandel yang satu ini 

Oke. Satu lagi baju yang jadi favorit seminggu ini: kemeja Ayah. Sebuah kemeja putih dengan garis-garis vertikal berwarna abu-abu. Tahu sendiri kan, motif belang sempat jadi tren di dunia fashion (masih kah?). Merk-nya Shago. Sebelumnya pernah dipakai juga oleh anak lelaki ayah alias adik saya.

Kemeja ini istimewa karena secara tidak langsung mempererat hubungan seorang anak gadis dengan ayahnya (Halah, haha). Saya juga suka pakai baju-baju dengan ukuran lebih besar. Fakta yang luar biasa lainnya pemirsa, adalah nilai sejarah dari atasan yang mirip selimut rumah sakit ini. Kemeja ini lebih tua dari usia saya! Bahkan, ia sudah dipakai Ayah sebelum menikah dengan Ibu. Wow!

Betapa baju ini menyimpan cerita panjang yang belum semua terungkap. Perlu ditelusuri. Mungkin akan membutuhkan investigasi mendalam dan paparan dari para ahli sejarah. Menarik. Sungguh menarik.

...

Hai yang di luar sana, ada juga yang suka pakai baju Ayah atau Ibumu?


*Lungsuran = baju bekas, biasanya dapat dari orang tua atau saudara