Monday 7 December 2015

GELISAH DAN SIBUK

Catatan Bengkel Journalist Event 2015 (2)

Puncak acara BEJO Event 2015 yang diadakan Keluarga Muslim Fakultas MIPA UGM adalah seminar nasional yang menghadirkan Asma Nadia, Kurniawan Gunadi, Fajar Dwi Putra, Edcoustic, dan Orkes Keroncong Pelipur Lara. Agenda akhir tahun yang dipandu oleh MC yang kocak dan  pertemuan dengan guru-guru yang luar biasa.

Tunggu dulu, mengapa judul tulisan ini “Gelisah dan Sibuk”?
Sebab setelah proses mencerna dan menyimpulkan isi perbincangan dengan para penulis tersebut, saya bisa mengatakan kalau semua tulisan berawal dari kegelisahan. Kurniawan Gunadi yang menuliskan kegelisahannya saat masih kuliah, Fajar Dwi Putra yang gelisah melihat fenomena sosial yang terjadi di masyarakat, serta Asma Nadia yang banyak menulis tentang pengalaman hidup orang lain agar menjadi pelajaran bagi kita.
Siapapun yang menulis pastilah memiliki suatu masalah, atau keresahan, dan pertanyaan yang ingin dijawab sehingga lahirlah sebuah karya yang bisa jadi adalah jawaban bagi penulis sendiri atau justru membantu orang lain belajar lebih banyak hal. Luar biasa.
Bicara tentang gelisah, Egi Edcoustic dan Asma Nadia juga sempat menyampaikan keprihatinannya terhadap pembajakan karya. Dia mengingatkan kita semua untuk lebih menghargai, mengapresiasi, dan mendukung karya-karya positif dengan tidak lagi menikmati musik atau film bajakan (ada yang senyum-senyum sendiri waktu nulis ini J).

Lalu bagaimana dengan sibuk?
Kurniawan Gunadi, penulis yang aktif di tumblr ini telah menghasilkan dua karya yaitu Hujan Matahari dan Lautan Langit (definitely akan saya baca setelah ini J) tidak suka dibilang sibuk sebab menurutnya sibuk adalah kata untuk orang yang tidak bisa mengatur waktu. (Tuh, catet ya... )
Asma Nadia juga menyampaikan tentang tips bagaimana kita bisa menggali kreativitas. Salah satu caranya adalah dengan tetap aktif dalam berbagai organisasi kebaikan dan melakukan kegiatan-kegiatan bermanfaat. Dengan kata lain, tetap mengasah otak dan pemikiran dengan kesibukan yang positif. Beliau berpesan bahwa hidup itu tidak hanya untuk diri sendiri dan keluarga. Setelah berhasil mengurus diri sendiri dan keluarga kita diharapkan juga bisa mengajak orang lain menuju kesuksesan.

Oke, sekarang bagaimana tentang kepenulisan?
Kurniawan Gunadi:
1.    Saya menulis untuk mendengarkan diri saya sendiri. Kalau menulis karena uang maka isi tulisan akan penuh dengan intrik. (Menulis itu harus jujur, red).
2.    Tantangan awal yang harus dihadapi dalam pilihan pekerjaan yang tidak populer yaitu menulis adalah restu orang tua, menghindar dari orientasi uang, dan menjelaskan pada orang lain tentang pekerjaan tersebut. Mas Gun mengingatkan bahwa restu orang tua itu penting sebab akan memberikan kemudahan-kemudahan di kemudian hari seperti yang dalaminya. Untuk menjelaskan ke orang tua haruslah dengan cara yang baik dan kita bisa membuktikan bahwa kita mampu menjalani pilihan kita.
3.    Tulisan adalah rekaman jejak pikiran kita sendiri.
4.  Untuk mengatasi ide yang buntu, maka perbanyaklah mencari referensi dengan membaca, bertemu banyak orang, dan perbanyak diskusi.
5.    Perbanyak teman dan perluas jaringan akan mempermudah proses lahirnya karya tulis kita.
Fajar Dwi Putra
1.   Orang yang kreatif memulai dengan berpikir secara divergen, yaitu memiliki kemampuan untuk menjawab satu pertanyaan dari berbagai sudut pandang.
2.    Selain itu juga belajar berpikir spasial, yaitu bisa melihat masa lalu, sekarang, dan esok.
3.  Tema yang dipilih bukan yang baik tetapi yang menarik bagi pembaca. Unsur subyektivitas dalam tulisan memang tidak bisa dihilangkan tetapi dalam mempresentasikan ide sebisa mungkin harus obyektif.
4.    Janganlah simpan naskah terlalu lama. Hal ini berhubungan dengan penyakit akut para penulis yang harus dibasmi yaitu malas.
5.  Penyakit berbahaya lain yang harus dihindari adalah maladaptif atau memiliki banyak ide sehingga tulisan tidak pernah bisa selesai sebab melompat dari ide satu ke ide yang lain.
6.  Perbanyak komunitas dan membangun jaringan untuk melihat kondisi sekitar dan bisa jadi tempat untuk “berantem” ide.
Bagaimana kawan, sudah mulai merasakan kegelisahan dan ingin segera menulis? Menulis adalah salah satu sarana kita untuk belajar menjadi kritis dan melihat suatu masalah dari berbagai sudut pandang. So, selamat berkarya dan jangan lupa untuk banyak-banyak membaca.
Terima kasih juga untuk penampilan Pelipur Lara yang membuat lagu Bengawan Solo jadi asik untuk didengar (mungkin karena yang main sama-sama anak muda J).

No comments:

Post a Comment