Wednesday 30 December 2015

PERTAMA DI AKHIR TAHUN 2015

Masya Allah... jadi kayak gini kota-kota wisata kalau lagi musim liburan. Selama kuliah, meskipun saya suka main, belum pernah saya merasakan hingar bingar jalan raya dan tempat wisata segila ini. Ramainya pakai banget. Super sekali. Yup, coz memang saya nggak suka main ke tempat-tempat yang ramai atau pas lokasinya banyak pengunjung, kecuali ada tugas negara. Hari itu, karena harus menjadi pengantar rombongan keluarga, jadilah saya ikut stres di jalan, tapi ada juga nih beberapa kejadian asik yang akhirnya saya alami dan lakukan untuk pertama kalinya selama lima tahun lebih di Jogja. Ini dia..

Hotel Rasa Pengungsian
Kami berenam dan tidur di satu kamar hotel dengan dua kasur kecil. Bisa langsung ditebak kan. Yup, yang nggak kebagian tempat harus lesehan, tidur di bawah beralaskan karpet plus bed cover. Hehe. Jadi rasa pengungsian yang dimaksud bukan karena hotelnya nggak nyaman tapi sebab kami memilih ngumpul di satu ruangan berenam. Per tanggal 23 Desember rata-rata tarif hotel naik and fully booked. Menurut cerita Bapak sopir taksi yang kami tumpangi, kenaikan tarif bisa mencapai lebih dari dua ratus persen. Edaaan. Inilah saatnya meraup pendapatan sebanyak-banyaknya. Ganti dari hari-hari biasa yang tidak selalu ramai pengunjung. Alhamdulillah, kami dapat hotel dengan harga cukup terjangkau. 

Kresek Warna-Warni
Ini pertama kalinya saya mengunjungi sekaten alias pasar malamnya Jogja. Kami berangkat naik trans Jogja. Pengalaman pertama bagi adik-adik sepupuku. Penuh, excited, pusing, dan hujan. Sampai di halte depan Benteng Vredeburg hujan masih deras mengguyur. Aduh, ini tantangan pertama saya. Nggak gampang bawa rombongan. Harus belajar mengambil keputusan di situasi tak terduga demi kebaikan bersama. Thank God, My Mom was there with us. Mamam memanggil penjual jas hujan ala tukang becak yang bahannya plastik. 5000 rupiah saja per bijinya. Sebelumnya sudah banyak yang pakai di sepanjang Jalan Malioboro. Kayaknya asik. Kami memutuskan hujan-hujan menuju alun-alun. Malioboro pun banjir kresek warna-warni.



Sewa Mobil atau Taksi
Tujuan utama adik-adikku adalah mengunjungi Borobudur. Malam hari sambil ngantuk-ngantuk kami bingung mau naik apa ke lokasi. Awalnya mau coba naik kendaraan umum, tapi mengingat keadaan jalan yang tak menentu (ramene puoool) dan belum pernah naik bus kesana, maka untuk menghindari resiko berantem karena panas dan macet di jalan akhirnya kami telpon penyewaan mobil. Deal! 575 ribu rupiah/12 jam. Bonusnya, dapat kenalan sopir asik. Kalau naik taksi tarif borongan antara 60-80 ribu rupiah bisa nambah lagi tergantung tujuan. Kalau memang niat mengunjungi banyak tempat sebaiknya memang bawa kendaraan sendiri atau sewa mobil untuk rombongan. Di waktu liburan seperti ini taksi sulit didapatkan dan destinasi wisata yang asyik biasanya sulit dijangkau dengan kendaraan umum. Kecuali bagi yang pergi sendirian dan udah niat berpetualang cari tumpangan J.

Selalu Asik Main ke Museum
Ini destinasi favorit saya. Kalau mau tahu sejarah dan peninggalan kerajaan Mataram Islam berkunjunglah ke tempat ini. Adem, artistik, banyak kupu-kupu. Dialah Museum Ullen Sentalu. Saya suka. Saya suka. Saya suka. Hampir saja batal masuk padahal sudah beli karcis gara-gara harus antri untuk masuk ke dalam. Tapi berkat ijin Tuhan Yang Maha Esa akhirnya saya bisa melihat koleksi dari empat kerajaan pecahan Mataram Islam. Jadi, sebelum masuk kita harus beli tiket, lalu mendaftarkan jumlah orang dalam rombongan. Masuknya bergantian per kelompok kecil yang jumlahnya ditentukan petugas di pendaftaran. Kenapa? Sebab untuk memudahkan petugas yang akan memandu dan menjelaskan detail koleksi yang ada. Di dalam kami dilarang mengambil foto di area koleksi. Sebelum area terakhir kami pun diberi sajian minuman atau wedang rempah hangat. Keren lah pokoknya. Yang suka atau sedang belajar sejarah sangat dianjurkan mengunjungi tempat ini. Yang mau ngajak saya ke sini lagi juga boleh, tapi traktir ya. J Biaya masuk anak-anak 15K dan dewasa 30K.


P.S. : Happy Holiday, tapi brothers and sisters inget ya, No Party!

No comments:

Post a Comment